Sakamaki Shuu (逆巻 シュウ) merupakan anak pertama dan tertua dari Sakamaki bersaudara. Dia juga merupakan master dari mansion. Shuu dan adik laki-lakinya bernama Reiji merupakan anak dari Beatrix, istri kedua dari raja vampir Karlheinz.
Shuu selalu terlihat sedang tertidur di ruang tengah atau ruang musik sekolah. Dia selalu melewatkan pelajaran dan tidak naik kelas untuk beberapa kali. Menurut para siswa di seklah, Shuu adalah pemilik dari ruang musik dan selalu berada disana.
Shuu adalah orang yang malas dan apatis. Dia hanya menyukai musik dan selalu mendengarkannya bahkan ketika dia sedang mandi. Shuu menyukai aliran musik klasik, mulai dari piano hingga biola.
Yui perlu melakukan banyak persuasi untuk membuatnya bersemangat dan melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri, karena dia termasuk orang yang malas dan kurang bermotivasi. Dapat dikatakan juga bahwa dia hampir tidak pernah melakukan apapun. Dia terlihat bosan dengan kehidupan karena sesuatu telah menimpanya di masa lalu.
Meskipun Shuu adalah anak tertua, dia tidak bertanggung jawab dalam menjaga kelima adiknya dan selalu mengeluh ketika berhadapan dengan masalah. Sering kali dia menyerahkan tugas-tugasnya kepada Reiji.
Sepenggal Cerita Sakamaki Shuu
Shuu merupakan anak tertua yang membuat ibunya Beatrix memberikan perhatian penuh kepadanya. Beatrix ingin Shuu menjadi ahli waris dan bersaing dengan Cordelia yang selalu menyiksa Beatrix. Shuu merasa tertekan dengan perhatian tersebut serta larangan dan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya, membuatnya kabur dari rumah.Kemudian dia bertemu dengan Edgar, seorang anak manusia yang tinggal di sebuah desa terpencil dekat dengan Sakamaki Mansion. Tak lama setelah itu, Edgar menjadi teman baik Shuu. Namun karena Reiji ingin membantu ibunya, Reiji mencoba untuk memisahkan mereka berdua dengan membakar desa. Edgar mati bersama kedua orang tuanya disana. Semenjak saat itu, Shuu memiliki trauma. Meskipun tragedi tersebut adalah ulah Reiji, namun Shuu selalu menyalahkan dirinya sendiri.
Shuu selalu mengulang tahun ajaran di sekolah setiap tahunnya. Ayahnya Karlheinz kemudian mengirimnya untuk berlatih di pegunungan bersalju di kutub utara sebagai hukuman. Ayato menyebutnya dengan "survival trip", karena dia harus bertahan hidup seperti bertarung dengan beruang kutub.
0 komentar:
Post a Comment