Shingeki no Kyojin: Armin Arlert Story

Sunday, 17 November 2013

Armin Arlert adalah tokoh deuteragonis dalam anime Shingeki no Kyojin. Dia tinggal di distrik Shinganshina. Disana dia berteman dengan Eren Yeager dan Mikasa Ackerman.


Shingeki no Kyojin: Armin Arlert Story
Armin pertama kali terlihat ketika dia sedang di-bully oleh tiga orang anak desa. Kemudian Eren dan Mikasa datang membantunya. Armin sedikit merasa frustasi dan berpikir bahwa dirinya lemah dan tidak berguna.


Shingeki no Kyojin: Armin Arlert Story
Mikasa berhasil mengusir ketiga anak tersebut dan menyelamatkan Armin. Ketika Eren mencoba membantunya berdiri saat dia terjatuh, Armin menolaknya karena tidak mau dianggap lemah oleh orang-orang di sekitarnya.


Shingeki no Kyojin: Armin Arlert Story
Saat Colossal Titan menghancurkan dinding Maria dan Titan mulai menginvasi kota, Armin mencoba untuk menahan Eren dan Mikasa yang berlari menuju rumahnya untuk menyelamatkan ibunya. Namun Armin gagal karena tertekan oleh rasa takut. Dia berhasil melarikan diri.

Armin dan seseorang dari keluarganya sudah berada di atas kapal untuk dibawa ke lokasi yang aman dari serangan Titan. Armin bertemu kembali dengan Eren dan Mikasa dan dibawa ke tempat pengungsian di dalam dinding Rose

Pada tahun 846, satu-satunya keluarga Armin meninggal di medan pertempuran setelah pemerintah pusat membuat kampanye untuk merebut kembali dinding Maria. Setelah mendengar Eren akan bergabung dengan kemiliteran, Armin juga memutuskan untuk bergabung. Armin secara resmi bergabung dengan pelatihan kemiliteran unit no.104 yang dipimpin oleh Keith Shardis.

Armin berhasil di dalam tes pertama penggunaan 3D Maneuver Gear. Melihat Eren yang gagal, dia mencoba untuk membantunya. Armin menemani Eren untuk mencari orang yang mampu mengajarinya dalam menggunakan pola dasar 3D Maneuver Gear. Setelah mendapatkan penolakan dari Connie Springer dan Jean Kirstein, Armin menemani Eren untuk pergi ke sesama anggota yang berasal dari dinding Maria, Reiner Braun dan Bertholt Hoover.

Setelah lulus dari Squad 104, Armin memutuskan mengikuti Eren untuk masuk ke organisasi Survey Corps. 

Invasi Trost

Armin Arlert terlihat tegang dan tidak bisa tenang setelah mengetahui bahwa Titan menginvasi Trost. Dia bahkan tidak dapat mengisi gas untuk 3D Maneuver Gear-nya dengan benar. Armin berada satu tim dengan Eren. Ketika Wagner dimakan hidup-hidup oleh Aberrant Titan, Eren menjadi naik darah dan mendapatkan kecelakaan. Anggota timnya yang lain pun semua dilahap oleh Titan. Melihat hal tersebut, Armin tidak bisa berbuat apa-apa selain membeku. Bahkan ketika salah satu Titan mendatanginya, dia hanya terdiam dan pasrah untuk dimakan Titan. Untunglah Eren menyelamatkannya tepat sebelum dia masuk kedalam perut Titan, namun konsekuensinya Eren-lah orang yang menjadi santapan Titan tersebut. Dalam episode 5 diceritakan pula bahwa orang tua Armin berada di luar dinding, dimana disana dia menceritakan kepada Eren lewat buku kakeknya bahwa di luar dinding terdapat banyak hal-hal menarik seperti laut, gunung, dan lain-lain. Dugaan kami adalah sepertinya semenjak itulah Eren mulai tertarik dengan dunia luar. 

 
Armin disadarkan oleh Connie dari syoknya setelah melihat prajurit sesama timnya dilahap oleh Titan. Meskipun begitu, Armin masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Eren telah mati. Tertekan oleh kenyataan, Armin memutuskan untuk pergi dan bergabung dengan pasukan barisan belakang Garrison.


Ketika di jalan, Armin melihat Hannah sedang memberikan Resusitasi Jantung kepada Franz yang sudah mati. Dia mencoba membawa Hannah pergi dari sana karena dia berpikir bahwa Franz sudah tidak mungkin bisa ditolong lagi. 

Armin terjebak di kota tengah Trost bersama dengan sesama anggota 104th Trainees Squad karena mereka tidak memiliki cukup gas untuk mundur ke gerbang bagian dalam. Setelah Mikasa muncul, Armin menceritakan kematian semua unitnya kepada Mikasa, termasuk Eren yang meninggal karena dimakan Titan. Setelah itu, dia ikut bertarung dengan Titan dan menuju ruang penyimpanan gas dan melanjutkan misinya.

Armin melihat Mikasa terlalu banyak menggunakan gasnya. Ketika Mikasa terjatuh di atap, Armin keluar dari formasi dan menyusul Mikasa untuk menolongnya.


Armin berhasil membawa Mikasa ke atap gedung dan bertemu dengan Connie. Armin dibuat bingung oleh salah satu tindakan Titan yang membunuh Titan lain. Dia melihat sepertinya Titan tersebut memiliki keterampilan bertarung satu lawan satu seperti yang diajarkan kepadanya sewaktu di tempat pelatihan 104th Trainees Squad. Selain itu, dia juga terkejut ketika melihat Titan tersebut mengetahui titik lemah Titan untuk membunuhnya. Titan tersebut bernama Rogue Titan dan termasuk ke dalam tipe Titan Shifter.



Armin kemudian memberikan gasnya kepada Mikasa dan meminta Mikasa untuk menolong semua orang. 

Setelah memberikan gas dan pedangnya kepada Mikasa, Armin memutuskan untuk bertarung sendiri dengan satu pedang rusak di tangannya. Namun Mikasa mengajaknya untuk pergi bersama bersama Connie untuk menyusul Jean. Karena Armin tidak mau membuat temannya mati lagi, dia memiliki ide untuk memanfaatkan Rogue Titan untuk menjadi sekutunya. Armin memiliki ide untuk memancing Rogue Titan ke kerumunan Titan di HQ untuk dia bunuh. Dia berpikir bahwa ide tersebut adalah aman, karena Rogue Titan tidak tertarik kepada manusia dan hanya bertarung dengan Titan. Mikasa setuju dengan ide tersebut, membuat Connie tidak memiliki pilihan lain selain menyutujuinya juga.
 

Armin berhasil dengan idenya, dibantu oleh Mikasa dan Connie, mereka mampu memancing Rogue Titan untuk membunuh semua Titan yang mereka lewati dan Titan yang berkeliaran di luar gedung. Hal tersebut memudahkan mereka untuk menyelesaikan misinya dengan baik.

Setelah sampai di HQ, Armin kembali memberikan strategi untuk membunuh Titan yang menginvasi suplay depot dengan sekali serangan yang efektif. Dengan bersenjatakan senapan yang ditemukan oleh Jean bekas prajurit Military Police, Armin membuat sebuah strategi yang sempurna. Dimana idenya tersebut disetujui oleh semua anggota. Armin akan menggunakan senapan sebagai batu loncatan dan 3D Maneuver Gear sebagai penyelesaian.

Saat strategi dijalankan, Armin bersama yang lainnya berada di dalam lift untuk menembak mata Titan sebagai batu loncatan untuk membunuh mereka. Strategi tersebut berhasil dijalankan dengan baik dan semua anggota 104th Trainees Squad mendapatkan gas yang cukup untuk mundur ke gerbang bagian dalam.

Saat di luar, Armin melihat kejadian yang tidak biasa. Dia melihat Rogue Titan sedang dimakan oleh Titan lainnya dan tidak meregenerasi. Saat Rogue Titan tumbang dan mati, Eren muncul dari belakang leher Rogue Titan dengan keadaan tidak sadarkan diri.

Sesaat setelah Eren terbangun dari pingsannya, Armin memintanya untuk menjelaskan sesuatu yang menimpanya kepada prajurit Garrison yang sudah mengepungnya.
 

Armin memiliki ketenangan meskipun di dalam situasi tersebut. Dia hanya ingin menjelaskan hal tersebut kepada prajurit Garrison. Namun, karena Eren gagal memberikan jawaban yang tepat, Armin hampir terbunuh oleh tembakan meriam yang kemudian diselamatkan oleh Eren yang berubah menjadi Titan.



Referensi

  1. Shingeki no Kyojin episode 1
  2. Shingeki no Kyojin episode 2 
  3. Shingeki no Kyojin episode 3 
  4. Shingeki no Kyojin episode 4
  5. Shingeki no Kyojin episode 5 
  6. Shingeki no Kyojin episode 6 
  7. Shingeki no Kyojin episode 7
  8. Shingeki no Kyojin episode 8 
  9. Shingeki no Kyojin episode 9

0 komentar:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © 2012 Anime Bibly Indonesia
Template by Protonema | Bloggerized by Themescook | Redesign by Nubito